• Rini Kumpulkan 119 Dirut BUMN di KM Kelud

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menggelar rapat bersama 119 direktur utama BUMN. Rapat kali ini berbeda dari sebelumnya. Rini justru memilih menggelar rapat bersama di kapal milik PT Pelayaran Indonesia, KM Kelud.

“Ini pertama kali CEO BUMN kumpul bersama,” kata Rini Soemarno, Jumat (20/11).

Ada sekitar 500 orang yang hadir di dalam KM Kelud, diantaranya 110 Direktur Utama BUMN, sembilan orang perwakilan direksi BUMN, 60 orang pejabat Kementerian BUMN dan sisanya adalah awak kapal.

Rute perjalanan Menteri Rini bersama para juragan BUMN adalah menuju Semarang dan Karimun Jawa. Waktu perjalanan memakan waktu 13 jam.

rini

Saat tiba di KM Kelud, Rini ditemani Direktur Utama PT Pelni Elfien Goentoro dan Captain kapal Muhayar. Rini tiba di pelabuhan Tanjung Priok terminal penumpang sekitar pukul 09.00 WIB. Ia disambut pimpinan perusahaan plat merah yang telah berkumpul sejak pukul 08.00 Wib, dengan kalungan bunga.

Mengenakan kaos berkerah putih, celana jeans, sepatu kets dan tas ransel, Rini bergegas memasuki KM Kelud. Pertama kali, Rini memeriksa ruang tidurnya di lantai lima kapal yang kini disulap menjadi kapal wisata. Kamar tersebut paling istimewa karena satu-satunya yang memiliki ruang tamu.

Puas melihat ruang tidurnya, Rini naik ke bagian nakhoda kapal. Saat melewati lorong dek, Rini mendapat peringatan dini dari seorang dokter di kapal untuk minum obat anti mabuk laut.

“Nggak akan mabuk, tenang saya bawa antimo,” ujar Rini.

Usai melihat koridor nakhoda, Rini tidak ingin segera melakukan rapat dengan para Direktur Utama BUMN. Rini pun mengajak Muhayar dan Elfien melihat keluar ruang dek kapal.

Lagi-lagi mantan Menteri Perdagangan dan Perindustrian di zaman Megawati ini diminta minum obat anti mabuk laut. Ia justru menantang balik awak kapal untuk tidak meminum obat hingga mendarat.

“Ayo kita tahan-tahanan nggak tahan minum antimo, saya kuat,” tegas Rini.

Selesai melihat dek atas kapal, Rini pun melihat ruang rapat. Rini optimis bahwa kapal ini tidak akan membuat pusing. Sebab, kapal dengan kapasitas 2.000 orang dinilai Rini cukup memecah ombak.

“Kata teorinya, kapal gede bisa membelah ombak, katanya,” papar Rini yang segera membuka Forum Group Discusion bersama 110 Direktur Utama BUMN di kapal Kelud.

enurutnya, rapat di KM Kelud menjadi ajang perkenalan antar direksi BUMN sekaligus membahas sejumlah masalah. Langkah ini dianggap mampu menciptakan sinergi antar BUMN.

“Tidak hanya kenal orang, tapi usaha aktivitas apa saja kalau ada kesamaan,” jelas Rini.

Ia menjelaskan, pemerintah menghendaki BUMN menghasilkan untung dan memberi kesejahteraan bagi karyawan.

“Biarpun tak terlalu besar, keuangan besar tetap milik rakyat. Tak lepas BUMN sebagai agen pembangunan,” ujarnya seraya menyatakan, rapat digelar KM Kelud lantaran mendapat sokongan pelni.

“Kapal penumpang bisa dimanfaatkan untuk perjalanan dan kerja,” ungkapnya.

Beberapa pemimpin BUMN yang hadir antara lain Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunawan Sadikin, Direktur Utama PT BNI Tbk Ahmad Baikuni, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Bintang Perbowo, dan Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino. Ada juga Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Arief Wibowo dan Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman.

Satu Kamar Dua Kasur

Selama dua hari berada di atas kapal KM Kelud milik PT Pelni (persero), Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino ternyata satu kamar dengan Direktur Utama PT Pelindo III Jarwo Suryanto. Keduanya menempati kamar nomo 6025.

Kamar RJ Lino dan Direktur Utama BUMN lainnya memiliki luas 2,5 x 3,5 meter. Fasilitas yang didapatkan untuk para bos BUMN antara lain kamar mandi di dalam lengkap dengan pemancur, TV LCD, lemari pakaian, dan kulkas minuman.

“Sudah seperti hotel lah,” ujar Lino kepada Tribun, Jumat (20/11).

Menurutnya, kamar yang disediakan panitia penyelenggara cukup nyaman meski harus berbagi kasur dengan kolega yang sudah dikenal sejak bangku sekolah. Bagi RJ Lino, hal utama yang menjadi perhatian adalah perihal kebersihan.

“Kapalnya yang penting bersih,” kata Lino.

Rapat Forum Group Discussion BUMN 2015 memilih tempat di atas kapal KM Kelud milik PT Pelni (persero). Kapal dengan kapasitas 2000 penumpang hanya diisi sekitar 500 orang dari Jakarta menuju Semarang.

Kapal penumpang yang diubah menjadi wisata itu sudah menyiapkan kurang lebih 60 kamar untuk Direktur Utama BUMN yang hadir bersama beberapa direksinya. Mereka ditempatkan di kamar kelas 1A.

Untuk acara FGD, RJ Lino bersama seluruh Direktur Utama BUMN harus merogoh kocek seharga Rp 10 juta. Sedangkan untuk perjalanan sehari-hari, harga satu kamar dibanderol Rp 1,5 juta.

Bukan tanpa sebab Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengajak rapat bos perusahaan plat merah di KM Kelud. Ia berharap, sinergi antar BUMN juga disertai dengan perdamaian sejumlah pihak yang masih berselisih.

“Yang berantem nanti baikan, lalu tanda tangan, sebelum turun semua tanda-tangan untuk komitmen,” ujar Rini.

Ia menjelaskan, banyak Direktur Utama BUMN yang tidak saling mengenal. Ia pun menyesalkan hal itu lantaran Presiden Joko Widodo kerap menekankan sinergi antar BUMN.

“Mereka (Direktur Utama BUMN) belum ada yang kenal, jadi kenapa di kapal, biar nggak ada yang lari kemana-mana,” ucapnya.

“Bersama-sama di sini mengenal satu sama lain, bukan sekedar mengenal orangnya saja tetapi bisnisnya juga dikenal,” tambah Rini. (tribunnews/faj/ade)

* Dalam Menentukan Calon Wakil Ketua DPR

JAKARTA- Tarik ulur posisi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) menyulut kabar tak sedap. Kasak-kusuk pun beredar. SBY disebut-sebut menaruh jago di tubuh Partai Golkar untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI. Harapannya, jago SBY bila terpilih akan menjalin kemesraan dengan kubu SBY.

Namun kasak-kusuk ini dibantah Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar Yuddy Chrisnandi. Ia menampik adanya campur tangan SBY pada pemilihan kandidat Wakil Ketua DPR asal Golkar.
(lebih…)

Jakarta,–
Tawaran Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) kepada M Jusuf Kalla untuk membantu dirinya setelah tidak menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) nanti, ditolak halus oleh Kalla. Saudagar asal Makasar ini tidak mau pangkatnya dari Wapres kemudian menjadi semacam Menteri Koordinator atau Menteri Utama maupun penasihat SBY. Kalla lebih senang berada di luar pemerintahan sambil memberikan masukan kepada SBY.

“Tentu luas sekali pengertiannya,” jawab Kalla perihal penawaran kerjasama yang disebut-sebut menyembul dalam hati terdalam SBY di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/9)..
(lebih…)

* Tunjuk Menteri Hassan

Jakarta,—–

Pengungkapan kembali kasus Balibo Five di salah satu negara bagian Australia, membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono gerah. Keseriusan Presiden Yudhoyono pun ditunjukkan dengan membawa masalah ini pada sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/9).

“Terus terang, ini tentu bertentangan dengan semangat kita untuk melihat ke depan,” ucap Kepala Negara saat membuka sidang kabinet paripurna yang berlangsung pukul 13.00 WIB.

Presiden Yudhoyono menilai, semangat antara Indonesia dengan Timor Leste untuk mengakhiri segala sesuatu yang mengganggu hubungan Indonesia dengan Timor Leste telah diwujudkan dengan membentuk Comission of Truth and Friendship (CTF). Langkah ini pun dihargai pihak Australia.
(lebih…)

PERESMIAN jalur kereta api ganda lintas Cirebon-Kroya dan lintas Tegal-Pekalongan di Stasiun Jakarta Kota, Rabu (9/9) menjadi kenangan termanis bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lagu Selamat Ulang Ttahun, melantun dari para penumpang kereta api sebagai kado terindah bagi Presiden SBY yang tepat berulangtahun ke-60.

Meski tak beraturan dan terdengar sedikti fals, lantunan lagu selamat ulang tahun dari penumpang membuat Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono tersenyum lebar. SBY secara spontan membalas nyanyian ini dengan ucapan terima kasih.

“Terima kasih banyak atas perhatian saudara-saudara sekalian. Semoga bapak ibu sekalian selamat dalam perjalanan sampai ke tujuan. Sampaikan juga salam saya kepada keluarga di rumah,” ucap SBY dihadapan puluhan penumpang dan pengunjung kerata api di Stasiun Kereta Api Jakarta Kota.
(lebih…)